Saat cahaya mulai meredup dan awan berlarian pulang,
membiaskan cahaya merah temaram diujung jari,
dan aku termanggu sejenak, ditepian tebing curam,
melihat kebawah, saat bayangan mentari menghilang.
Petak sawah terbingkai pantulan kaca cahaya,
sepanjang kali kecil menyeruak berlekuk, indah,
dan sejenak rasa itu melintas dalam benakku,
kekaguman yang tentram tanpa batas...
Mungkin aku berjalan tidak setinggi orang lain,
perjalananku cukup sampai di tebing ini,
dimana puncak masih terlihat menantang,
dan lembah indah yang menungguku pulang,
Sejenak saja, saat memuaskan dahaga dari termos kecil,
sambil memuaskan perasaan ini,
pertanyaan kehidupan datang menghampiri,
apa yang kutakutkan dalam perjalanan ini?
Takutkah? ataukah memang terbatas kemampuan?
ragukah? ataukah memang tak ada niat melanjutkan?
Kututup kembali semua saat seorang teman memanggil,
dan istirahat sejenak ini cukuplah berlalu,
dan kutinggalkan semua pertanyaan ditepi tebing itu,
tempat dimana sejenak kurasakan keagungan Sang pencipta.