Dewasa?
Kenapa yah, kalo liat teman sepermainan dulu, mereka tampak lebih dewasa, lebih arif dalam menyikapi hidup. Untukku, satu langkah awal dalam hidup ini yang begitu penting sebelum nanti mati, "being an adult", kelihatannya tidak pernah tercapai. Ya perasaan ini selalu bilang, kalau diriku ini masih belum bisa disebut dewasa, (... mungkin ngga akan pernah kali...), dan harus terus belajar, sampai nanti bisa ngomong kalau pilihan2 yang kuambil dalam hidup ini adalah "the right one".
Kalau melihat kebelakang, sepertinya ngga ada pilihan hidupku yang bisa aku bilang, itu adalah the best choice from the rest at that time... Bukannya aku ngga belajar dari pengalaman, tapi simpul hidup yang berikutnya, ngga pernah ada satu pun yang sama. Sehingga, seringkali aku merasa, kalau semua pembelajaran yang telah dilalui ini merupakan suatu kesia-siaan belaka. Belajar dari pengalaman orang lain mungkin yang selama ini selalu menjadi "guidance book" yang kupakai, dengan limitasinya yang begitu nyata.
Terus terang, aku sudah malas memikirkan hal seperti ini, tetapi inilah yang namanya hidup, entah kenapa pertanyaan2 kecil tanpa makna seperti ini, selalu kembali padaku.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home