Walking down the road

It is the rain of my soul and poured when the storm raging in my mind. When feelings and logics are tangle between right or wrong and win or lose. They are raising many funny questions and silly confusions along the line. These all are happening because I'm walking down the road I choose.

My Photo
Name:
Location: Paris van Java, West Java, Indonesia

I was born in Bandung, April 1976, and spent most of my education time in that same city. Living in a cool town with a moderate muslim family, somehow become important factors that carving my character. I'm a big fan of any satay, pempek and rujak (anything sweet-lah), and I created this notes as a place where I can write everything that crossed my mind. This writing is more like a journal, footsteps I leave behind as reminder mostly for myself and probably for my descendants. If you, readers, able learning one or two good things from this notes, that was really more than my expectation. Yet if I wrote something wrong or you have different opinion from mine, please let me know, will you? You also have to excuse me for that matter because I'm aware I'm no writer at all.

Saturday, April 29, 2006

Dewasa?

"...jadi tua itu pasti, tapi jadi dewasa itu adalah pilihan..."

Kenapa yah, kalo liat teman sepermainan dulu, mereka tampak lebih dewasa, lebih arif dalam menyikapi hidup. Untukku, satu langkah awal dalam hidup ini yang begitu penting sebelum nanti mati, "being an adult", kelihatannya tidak pernah tercapai. Ya perasaan ini selalu bilang, kalau diriku ini masih belum bisa disebut dewasa, (... mungkin ngga akan pernah kali...), dan harus terus belajar, sampai nanti bisa ngomong kalau pilihan2 yang kuambil dalam hidup ini adalah "the right one".

Kalau melihat kebelakang, sepertinya ngga ada pilihan hidupku yang bisa aku bilang, itu adalah the best choice from the rest at that time... Bukannya aku ngga belajar dari pengalaman, tapi simpul hidup yang berikutnya, ngga pernah ada satu pun yang sama. Sehingga, seringkali aku merasa, kalau semua pembelajaran yang telah dilalui ini merupakan suatu kesia-siaan belaka. Belajar dari pengalaman orang lain mungkin yang selama ini selalu menjadi "guidance book" yang kupakai, dengan limitasinya yang begitu nyata.

Terus terang, aku sudah malas memikirkan hal seperti ini, tetapi inilah yang namanya hidup, entah kenapa pertanyaan2 kecil tanpa makna seperti ini, selalu kembali padaku.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home