Walking down the road

It is the rain of my soul and poured when the storm raging in my mind. When feelings and logics are tangle between right or wrong and win or lose. They are raising many funny questions and silly confusions along the line. These all are happening because I'm walking down the road I choose.

My Photo
Name:
Location: Paris van Java, West Java, Indonesia

I was born in Bandung, April 1976, and spent most of my education time in that same city. Living in a cool town with a moderate muslim family, somehow become important factors that carving my character. I'm a big fan of any satay, pempek and rujak (anything sweet-lah), and I created this notes as a place where I can write everything that crossed my mind. This writing is more like a journal, footsteps I leave behind as reminder mostly for myself and probably for my descendants. If you, readers, able learning one or two good things from this notes, that was really more than my expectation. Yet if I wrote something wrong or you have different opinion from mine, please let me know, will you? You also have to excuse me for that matter because I'm aware I'm no writer at all.

Tuesday, January 16, 2007

Zodiac's work and coffee break, 1st 30m

09.00 am
"Ugh...", keluh Aries melihat setumpuk laporan-laporan yang harus ia baca satu persatu dan merangkumnya menjadi sesuatu yang bisa ia presentasikan untuk bosnya nanti jam setelah makan siang. Pikirannya membatin antara kewajibannya untuk menyelesaikan laporan kerja itu atau mengunakan haknya, 15 menit coffee break. Mengingat pengalamannya semasa di bangku kuliahan, yaitu selalu menyelesaikan soal ujian semesteran pada waktu 10 menit terakhir "injury time" dengan hasil minimal C, Aries lebih memilih untuk menggunakan haknya terlebih dahulu.
"...biar seger nih... pagi-pagi minum kopi...palingan cuman 5 menitan", pikir Aries. Suatu rutinitas yang wajib dilakukan tiap pagi, mengingat ia menderita jet-lag berkelanjutan akibat perbedaan waktu antara jam kerja dan jam biologisnya. Secangkir kopi hitam penuh kafein akan menahan kelopak matanya pada tempatnya, sampai makan siang nanti.
09.05 am
Melihat keluar jendela dan melihat langit yang biru sambil meminum kopi pahit dan melayangkan pikiran selain dari pekerjaan, dapat sedikit menyegarkan pikiran Aries. Sampai suatu ketika lamunannya dibuyarkan oleh tepukan lembut seseorang dipundaknya.
"Hey, masih pagi udah ngelamun...gimana sih? Si bos n'tar nanyain loh?"
"Waahh..?!, Ahh...kirain siapa, bikin kaget aja...ampir aja mati kesedak tau..!", balas Aries. "Si Bos? Ah biarin aja, nanti juga pas makan siang ketemuan koq, nyantai aja...", lanjut Aries."Nah situ sendiri, koq udah istirahat juga? Eh... terus, yang kemaren itu, presentasinya jadi gimana Ni?", Aries balik bertanya.
Gemini namanya, seorang wanita berwajah manis, dengan postur aduhai, adalah salah satu target dari sejumlah bujangan di tempat kerja. Sampai mereka semua tahu kalau mereka harus bersaing dengan Sagitarius, seorang eks-mud darah biru di salah satu perusahaan asuransi terbesar di kota ini. Bibit, bebet dan bobot Sagitarius akan membuat ciut percaya diri laki-laki manapun yang coba mendekati Gemini. Apalagi ditambah rumor kalau pacar Gemini ini mempunyai sepasukan tukang pukul dari ormas tertentu, yang selalu dibacking polisi setempat beserta jajaran Muspida. Rumor lain menyebutkan kalau Sagitarius juga adalah bandar narkoba paling berkuasa di kota ini. Untungnya Mang Encang, pemilik warung "Narkoba" di depan kantor tidak bersaing dengannya meski dia juga sama menjual Narkoba dengan jenis lain, yaitu nasi rames, kopi dan mie baso.
Sesaat bercakap dengan Gemini, pikiran Aries melayang, saat percakapan dengan sahabatnya, Taurus mewanti-wantinya soal wanita... "Ingat Ries, filosofi tentang wanita itu selalu mirip dengan slogan di toko2 pecah belah", kata Taurus."Hah? slogan di toko2 gituan? Apa iya ya?", tanya Aries."Iya lah, liat aja, mereka itu mirip barang pecah belah, "fragile", jadi... you can see but cannot touch. Trus kalo engga mau beli, yaaa...don't touch if don't wanna buy, sebab ...when you breaks it you buy it.", jelas Taurus sembari menggunakan bahasa asing, mungkin biar kedengeran lebih gaya."kalo emang niat dapetin, kadang kita beruntung bisa dapetin discount. Tapi paling berabe kalo discount-nya berbentuk ...buy one get one free", lanjut taurus"Ohhh... iya deh...", Aries mengangguk perlahan dan mengiyakan, meski tidak mengerti apa yang dikatakan sahabatnya itu.
Dan sampai sekarang Aries masih tetap tidak mengerti apa yang dikatakan sahabatnya itu. Yang ia tahu, sekarang ia mempunyai secangkir kopi pahit favoritnya, langit biru di jendela yang menenangkannya dan seorang gadis manis sebagai teman bicaranya. Apalagi yang bisa ia minta? Dengan otak udangnya yang jelas-jelas tidak pernah dipakai, Aries tidak pusing memikirkan apakah ia akan pulang dengan selamat sehabis kerja nanti.
"Aku? sekarang sih lagi nyantai, kerjaanku tentang proyek A udah kelar. Trus tentang presentasinya? Yaa... biasa aja, engga ada yang aneh-aneh ko. Emang kenapa?" jawab Gemini.
"Yaaaa... engga sih, selain karena aku ngga punya bahan obrolan lain, aku butuh hasil rapat yang kemaren buat presentasiku nanti..... Meskipun sebenarnya nanti pun aku bisa aja nanya ama sekertaris Bos-ku koq.." Jawab Aries datar. Gemini tersenyum dan percakapan ini berlanjut.
09.10 am
...masih membahas tentang rapat yang kemarin, lalu percakapan berubah membahas teroris dan bom yang ngga pernah abis-abis, lalu kemungkinan harga BBM naik lagi yang lalu dikaitkan dengan kenaikan harga kosmetik dan diskon besar-besaran di setiap Factory outlet yang ada di kota ini, yang tentu saja ngga ada hubungannya sama sekali.
09.20 am
... Aries melihat jarum jam dan sadar, kalau ini sudah melebihi 15 menit istrahatnya. Setelah menimbang keberadaan bosnya yang jauh dari meja kerjanya dan keyakinan bisa menyelesaikan laporan dalam waktu singkat, ia berkeputusan untuk memperpanjang break timenya dan menambah lagi secangkir kopi dan melanjutkan percakapannya dengan Gemini, sambil mencoba mengkonfirmasi sejauh mana kebenaran gosip tentang Sagitarius dari Gemini yang tentu saja hasilnya nol besar. Dimata Gemini, Sagitarius adalah lelaki ideal, penuh perhatian, setia dan segudang sifat lain yang membuat setiap wanita berlomba jadi pacarnya. Oleh karena itu Aries menyimpulkan dua hal dari cerita Gemini ini, yang pertama adalah kalau Sagitarius itu seorang homoseksual yang ngga ngaku kalo dia itu seorang gay, karena secara logika laki-laki, ngga mungkin ada lelaki sebaik dan selembut Sagitarius kalo bukan gay. Dan yang kedua Gemini itu seorang lesbian yang pura-pura punya pacar lelaki, karena udah tau kalo Sagitarius adalah Gay tetapi tetep ngaku-ngaku sebagai pacarnya Sagitarius. Tetapi meski apapun kenyataannya, Gemini tetap merupakan wanita yang cantik dan Aries betah ngobrol dengan dia. (Laki-laki mana yang ngga?)
09.25 am
Saat percakapan memanas, sesorang datang tanpa diundang. "Yoo... Lagi ngopi nih? Ikutan dong...". Libra bergabung untuk secangkir kopi pula. Sambil menyalakan rokok dengan gayanya yang khas, sambil duduk dan melipat kaki dan memainkan kumisnya yang baplang, percakapan pun berubah 180 derajat. Libra mulai bercerita, sambil menyombongkan dirinya, kalau dia sedang dalam proses pembelian sebidang tanah dan rumah di daerah elit, yang harganya mendekati 9 digit. Jelas-jelas hal ini merupakan suatu kebohongan yang nyata karena baru kemarin Libra mengeluhkan naiknya harga pulsa telepon dan BBM yang harus dibayarnya. Selain tukang ngibul, Libra juga adalah tukang rokok di kantor. Satu-satunya kelebihan yang dimiliki Libra adalah dia ngga akan pernah kehabisan rokok jenis apa saja, dan dia berbaik hati membaginya dengan siapa saja teman kongkownya. Karena itu dia juga dapat dikategorikan sebagai "orang gaul" karena semua perokok di kantor ini pasti kenal dengan dia. Ditambah lagi gosip dari Libra merupakan berita terkini yang hebohnya ngga ada dua. Tapi karena semua orang udah tau kalo dia sering ngibul tentu saja semua gosip yang dia ceritain...yah hanya cuman jadi gosip yang masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
"Kemaren gua liat Pa Z masuk ke kantor berdua dengan Ibu X, gila ngga tuh? mereka berdua kan udah nikah?" cerita Libra."Masa masuk kantor sendiri-sendiri? Kaya orang lagi musuhan aja sih? Ga apa-apa kali, kalo datengnnya bersamaan?", sanggah Gemini. "Nah justru itu, ko kenapa datengnya bisa bersamaan? Kenapa ngga misah aja?", tanya Libra. "Gimana mau misah, lha kita ini memang harus masuk sebelum bel bunyi kan? kalo udah lewat waktunya itu disebut terlambat dan bisa dimarahi bos besar.", jawab Aries. "Lho, apa hubungannya bel masuk, terlambat ama mereka yang dateng sama-sama Ries?", tanya Libra. "Yaa, ngga ada lah...", jawab Aries santai. Gemini tersenyum simpul sementara Libra memaki-maki Aries.
09.30 am
Tiba-tiba, Pisces datang menerjang dengan wajah kusut seperti seseorang yang sedang memanggul seekor gajah dipundaknya. Melihat keadaan seperti ini, Aries dan Gemini memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan menganggap semua biasa saja. mereka menyapa Pisces tanpa pertanyaan, hanya dengan cengiran tanpa dosa. Lain dengan Libra yang berdiri membelakangi pintu masuk, dia tidak melihat raut wajah Pisces, dan menyapanya saat ia sadar Pisces sedang menuangkan kopi ke cangkirnya.
"Weh, Pisc?... Gua tuangin juga dong, sekalian... Nagapain kesini? Bukannya sibuk terus ngurusin Mr. Doraemon?"
Hasilnya, seperti bendungan pecah dan air bah datang menggulung. Mereka semua, terutama Libra, disembur dengan cerita tanpa henti mengenai Mr. Doraemon, bosnya, yang isinya terpaksa harus disensor dengan alasan kesopanan. Akhirnya badai itu reda setelah 5 menit kata makian yang selalu disertai kata maaf di setiap kalimat yang dikatakannya ditambah lagi dengan 3 cangkir kopi pahit yang ditenggak langsung tanpa gula. Melihat keadaan ini Aries dan Gemini teramat sangat khawatir, sebagai pencinta kopi mereka berdua merasa sangat berdosa membiarkan tiap cangkir kopi yang diambil Pisces, ditenggak habis tanpa dinikmati terlebih dahulu. Hampir berbarengan, mereka berdua langsung memegangi tangan Pisces dan menyelamatkan cangkir kopi yang ke 4 yang baru saja terisi. Sementara Aries sibuk dengan cangkir kopi Pisces, Gemini mencoba meluruskan suasana yang sedang kacau dengan mengajak Pisces berbicara lebih pelan. Sementara itu Libra masih asyik bermanggut ria, dia mengalami syok berkelanjutan akibat diterjang kata-kata Pisces yang ngga ada ujung pangkalnya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home