Walking down the road

It is the rain of my soul and poured when the storm raging in my mind. When feelings and logics are tangle between right or wrong and win or lose. They are raising many funny questions and silly confusions along the line. These all are happening because I'm walking down the road I choose.

My Photo
Name:
Location: Paris van Java, West Java, Indonesia

I was born in Bandung, April 1976, and spent most of my education time in that same city. Living in a cool town with a moderate muslim family, somehow become important factors that carving my character. I'm a big fan of any satay, pempek and rujak (anything sweet-lah), and I created this notes as a place where I can write everything that crossed my mind. This writing is more like a journal, footsteps I leave behind as reminder mostly for myself and probably for my descendants. If you, readers, able learning one or two good things from this notes, that was really more than my expectation. Yet if I wrote something wrong or you have different opinion from mine, please let me know, will you? You also have to excuse me for that matter because I'm aware I'm no writer at all.

Thursday, June 16, 2005

Kurungan diri

Seiring waktu mengalir, begitu pula manusia,
memuai dan mengempis tanpa henti, denyutan jantung pengiring hidup,
kearah mana aliran berarah, tak ada yang tahu,
saat tersadar, kita semua memang terbatas dan dibatasi,

Terkurung tidaklah enak, tidak bisa apa-apa,
begini salah begitu salah, tidak ada yang benar,
meskipun tidak ada yang salah, tapi diri sendiri yang berbicara,
salah atau benar, kita sendiri yang menentukan.

Kurungan diri yang menjerat lalu, bukan tanpa apa-apa
sekarang hanya tanpa arti dan makna,
mendekat atau menjauh, itu yang terjadi,
karena aku selalu bergerak tanpa henti.

Bebas dari ikatan bisa berbuat apa saja,
untuk diri sendiri tak peduli orang lain,
perasaan itu pengikat diri menuju mimpi,
sendiri tanpa orang lain.

Selamat datang kembali hakikat dasar manusia,
lupakan semua ikatan yang pernah ada,
ini hidupku sendiri diberikan oleh yang berkuasa,
dan dipilih oleh diriku sendiri, bukan orang lain.

Kututup mata, telinga dan mulutku,
masa bodoh engkau semua,
ancaman, nasihat dan segalanya yang ada,
persetan dengan semuanya!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home