lari dari pilihan
dan diriku bukanlah diriku,
kutebas semua dihadapan,
dengan tenaga kuayunkan golok,
kuminumkan racun,
tapi...
saat melihat pohon tua itu meranggas,
perlahan dan menderita,
suatu tempat di dalam jiwaku berteriak!
tempat yang kutikam berulang dan sekarat,
belumlah mati,
pada akhirnya keputusan itu,
tidak menjadi suatu keputusan,
dan pilihan itu tetap jadi suatu pilihan,
mungkinkah kita lari dari takdir kita?
lari dari pilihan yang ada?
1 Comments:
hmm.... pilihan adalah pilihan my bro.. itu kenapa namanya pilihan... bahkan ketika tidak memilih pun itu juga merupakan suatu pilihan...
lari dari takdir adalah sebuah pilihan juga untuk bertemu takdir yang lain yang sudah tertulis rapi di file Pencipta skenario drama sebabak kita ini... toh dia menerima kompromi...
Post a Comment
<< Home