Sore yang sangat biasa...
suatu ritual yang biasa kulakukan tanpa sengaja,
tetapi entah kenapa pikiranku bertanya,
kenapa pohon kecil di belakang rumah bergerak tanpa daya?
tertiup angin kesana kemari seperti pohon kelapa,
pikiranku melayang ke tempat nun jauh disana,
tempat yang sepi disiang hari tanpa suara,
tempat yang dingin di malam hari, dimana aku tidur didalamnya,
diatas kasur kapuk, bantal dan guling yang tak berwarna,
Meski begitu aku merasa nyaman dan tenang bila berada disana,
bukan karena PC-ku yang selalu menyala,
bukan juga karena buaian lagu romantis dari koleksi yang kupunya,
tapi karena disana ada seorang wanita yang bersahaja,
mengandungku 9 bulan lamanya tanpa pamrih apa-apa,
membesarkanku sampai sekarang tanpa minta imbalan apa-apa,
betapa aku merindukannya,
Sungguh... meski mamaku cerewet luar biasa,
yang kadang-kadang guyonannya tanpa rasa,
tapi masakannya enak tak ada dua,
dan senyumannya yang terkulum penuh makna,
kalau aku bisa, saat ini juga,
ingin aku bersandar kepadanya,
dengan belaian tangannya di kepalaku yang takkan kulupa,
bermanja-manja,
seperti masa kecil yang kulupa kapan dan dimana,
Karena itu kupinta kepada-Nya,
menjagamu dari segala marabahaya,
ditinggikan derajatnya,
masuk kedalam orang-orang yang dikasihi-Nya,
aku hanya bisa berharap belaka,
kalau Allah mengabulkan doa ini yang sederhana,
dari anak manusia yang masih banyak berbuat dosa,
aku juga hanya bisa berharap saja,
kalau dia terus menyayangiku apa adanya,
yang saat ini masih belum apa-apa.
Karena itu, saat ini kubuat janji tanpa kata-kata,
bahwa aku akan membuatmu bangga,
bahwa aku akan s'lalu menjaga,
bahwa aku takkan lupa,
meski sekarang aku seperti pohon kecil disana,
tertiup angin tanpa daya,
tapi lihat saja,
satu saat aku akan berdiri disana,
tanpa bantuan siapa-siapa,
hanya untuk membuatmu bangga.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home